Pemkab Rembang melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan pemetaan wilayah yang rawan terhadap krisis air bersih, dan menyiapkan anggaran Rp. 100 juta.
Kepala Seksi kedaruratan BPBD Kabupaten Rembang Pramujo mengatakan, jumlah tersebut naik 100 persen atau Rp 50 juta jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Diperkirakan uang Rp 100 juta dapat digunakan menyuplai air bersih hingga 450 tangki
air bersih. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Rembang. Jika masih kurang akan diambilkan dana CSR dari dunia usaha seperti BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta yang ada di Kabupaten Rembang.
“Untuk persiapan tahun ini sudah disiapkan anggaran dr APBD sebesar 100 juta.
Apabila tidak mencukupi akan kita mintakan ke BPBD propinsi dan CSR dari dunia usaha seperti,BUMN, perusahaan swasta lainnya,” jelasnya.
Tahun 2018 kemarin Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rembang berhasil menyalurkan 1500 tangki. Yang terdiri dari dana CSR perusdahaan swasta, BUMD, BUMN dan sejumlah komunitas serta masyarakat Kabupaten Rembang yang peduli kekeringan.
Oleh karena itu pihak BPBD meminta masyarakat segera mengajukan permohonan bantuan air jika sudah mulai terjadi kekeringan. Permohonan air bersih dapat dilakukan melalui kepala desa setempat.